- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dunia Islam diramaikan kembali dengan berita-berita penemuan
ilmiah spektakuler yang membuktikan mujizat Allah.SWT. Salah satunya seperti
dikutip dalam satu situs dunia maya pada tahun 2010, berikut paparannya:
"Dewasa ini, ka'bah tidak hanya menjadi sorotan keagamaan,
akan tetapi juga penelitian secara ilmiah oleh para ilmuwan. Adanya penelitian
yang dilakukan oleh para ilmuwan ketika menemukan sebuah radiasi emisi berwarna
putih disekitar kota Makkah, yang berpusat di Ka'bah. Yang mengejutkan adalah radiasi
tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika
mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para
peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan
menghubungkan antara Ka’bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Planet bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui
sebagai medan magnet. Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and
Space Administration (NASA), badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini
sempat dipublikasikan melalui internet. Namun entah mengapa, setelah 21 hari
tayang, website yang mempublikasikan temuan itu hilang dari dunia maya".
Sebelum membahas ketopik inti, kita bahas mengenai artikel diatas
yang kini beredar di dunia maya. Untuk menyikapi berita tersebut, kita bisa
belajar banyak dari kaidah ilmu hadits. Keabsahan sebuah hadits ditentukan oleh
beberapa unsur, diantaranya : Matan (kandungan/isi), Sanad ( persambungan antar
pembawa berita dengan penerima berita) dan Perawi (penyampai berita). Dalam
kaidah ilmu hadits, jika salah satu aspek tersebut tidak jelas atau gugur, maka
keabsahan/keotentikan sebuah hadits diragukan adanya.
Pendekatan ilmiah dalam pembuktian suatu hal sebenarnya telah jauh
diterapkan oleh cendikiawan muslim sejak jaman dahulu (mulai abad 8 M). Kaum
cendikiawan muslim dalam mengkaji sesuatu menggunakan metode istidlaal
(memerlukan bukti) dan dari metode ini melahirkan metode istiqraa’ (data apa
adanya - data primer) dan istinbaath (menyimpulkan isi data). Kedua metode ini
persis seperti metode yang digunakan ilmuwan barat di kemudian hari, yaitu :
metode empiris-induktif dan metode analitikal.
Pada perkembangannya, metode ilmiah modern terkini menerapkan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Observasi
2. Membuat hipotesis
3. Menyimpulkan implikasi dari hipotesis
4. Uji implikasi
5. Mengevaluasi kembali hipotesis
6. Subyek hipotesis untuk peer review
Berhubungan dengan berita diatas, penulis mencoba mencari lebih
dalam mengenai berita yang kini beredar luas dimedia maya tersebut. Dari hasil
penelusuran, sumber artikel diatas merupakan hasil wawancara antara TV Al-Majd
dengan Dr. Abd Al-Baset Al-Sayyed dari Egyptian National Research Center pada
tanggal 16 Januari 2005.
Benarkah pernyataan Dr. Abd Al-Baset Al-Sayyed dari sudut pandang
ilmiah?
Poin menarik lainnya yang menjadi topik hangat di media-media,
disebutkan bahwa Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memiliki pancaran radiasi
energi berwarna putih. Menurut kabar yang beredar foto ini merupakan hasil
pemotretan satelit NASA pada 31 Oktober 1999 dengan menggunakan satelit 1m
Ikonos dan tanpa proses editing. Salah satu yang menjadi bukti hal ini adalah
foto Masjdil Haram dan Masjid Nabawi yang bersinar dibandingkan tempat
sekelilingnya yang gelap.
Benarkah foto tersebut? …….
Satu pertanyaan menarik lainnya adalah, benarkah para jama’ah haji
ketika thawaf mengelilingi Ka’bah menghasilkan gelombang elektromagnet,
sehingga do’anya bisa lebih cepat sampai kepada Allah.SWT dan mustajab? Salah
satu dalil ilmiah yang digunakan adalah kaidah tangan kanan. Menurut kaidah
tangan kanan dalam fisika, jika ada satu medium dialiri arus listrik (I) maka
akan timbul medan magnet (B) yang bergerak melingkari medium tersebut dengan
arah berlawanan jarum jam (lihat ilustrasi berikut).
Lantas bagaimana hubungan kaidah tangan ini dengan Ka’bah? Dalam
satu web diberitakan,
"Dalam Ilmu Fisika, kita mengenal Kaidah Tangan Kanan, yang
berbunyi : Jika ada sebatang konduktor (logam) dikelilingi oleh listrik yang
bergerak berlawanan dengan jarum jam, maka pada konduktor itu akan muncul medan
gelombang elekromagnetik yang mengarah ke atas.
Ketika jutaan orang berthawaf mengelilingi Ka’bah, hal ini akan
seperti ada arus listrik yang sangat besar berputar-putar berlawanan dengan
arah jarum jam mengitari Ka’bah. Kenapa hal ini terjadi ? Hal ini disebabkan
tubuh manusia mengandung bio elektron. Ini disebabkan karena Ka’bah, khususnya
Hajar Aswad telah berfungsi sebagai konduktor seperti dalam teori Kaidah Tangan
Kanan. Bukan konduktor, tapi super konduktor !!
Gelombang tersebut akan membantu kekuatan do’a orang-orang yang
bermunajat di sekitar Ka’bah, khususnya yang berada di dekat Hajar Aswad.
Dengan demikian energi do’a kita akan “menumpang” gelombang
elektromagnetik yang keluar dari Ka’bah itu, mirip dengan yang terjadi pada
radio. Kekuatan do’a kita menjadi berlipat kali besarnya dari semula karena
dibantu oleh power yang demikian besar dari Ka’bah menuju Arasy Allah.
Karena power yang demikian besar itulah maka berdo’a di Multazam
menjadi demikian mustajab. Energi itu jauh lebih cepat sampai kepada Allah dan
cepat pula mendapat balasannya".
Dari pernyataan situs diatas, dapat disimpulkan bila jama’ah haji
(muatan listrik/bioelektron) melakukan thawaf (ber-rotasi melawan arah jarum
jam) mengelilingi Hajar ‘Aswad (medium/konduktor), maka akan menghasilkan
gelombang elektromagnet yang akan membawa pesan-pesan do’a secara cepat kepada
Allah.SWT. Untuk lebih mempermudah, lihat gambar berikut sebagai ilustrasi……
Mengenai jama’ah haji sebagai bioelektron, hasil penelitian modern
menemukan bahwa manusia termasuk mahluk yang dapat menerima dan mengeluarkan
energi, selain energi listrik,magnet, manusia juga menghasilkan gelombang
elektromagnetik. Gelombang ini selalu memancar ketika kita melakukan aktifitas
apa pun, bahkan ketika bermimpi atau berpikir, apalagi dalam kondisi ibadah
khusyu. Hal ini diakibatkan karena secara fisik manusia tersusun sel-sel
neuron, sel-sel otot, dan sel-sel endokrin. Peristiwa listrik (bioelektrik)
dalam tubuh mempunyai fungsi sebagai komunikasi antar sel dan mengaktifkan
proses intraseluler.
Adapun mengenai listrik dan magnet dalam paparan web diatas,
mengunakan pendekatan ilmu fisika. Ilmu fisika yang berhubungan dengan masalah
ini berkaitan dengan fenomena induksi elektromagnetik yang terjadi karena
kumparan yang dialiri arus listrik kemudian berubah menjadi magnet.
Ada tiga cara memperkuat medan magnet pada elektromagnet, namun
berdasarkan paparan dalam web diatas. Cara yang digunakan yaitu dengan cara
meletakkan sepotong medium (Hajar ‘aswad) di dalam kumparan yang dialiri
listrik. Medium tersebut akan menjadi magnet tidak tetap (buatan atau remanen).
Karena inti medium tersebut menjadi magnet, maka medium tersebut akan
menghasilkan medan magnet.
Kumparan akan menghasilkan medan magnet juga pada arah yang sama
pada medium. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penguatan medan magnet.
Penguatan medan magnet diperoleh dari penjumlahan medan magnet yang dihasilkan
oleh medium dengan medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan.
Peristiwa induksi elektromagnet ini menghasilkan gelombang
elektromagnetik yang berasal dari medan listrik dan medan magnet. Kedua medan
ini diubah-ubah posisinya dan muatan harus mengalami gerakan yang dipercepat.
Gerakan muatan yang dipercepat tersebut dapat berupa gerakan harmonik
sederhana. Gerakan ini akan membuat muatan berosilasi, sehingga menimbulkan
medan listrik dan medan magnet di setiap titik dalam ruang dan akan
berubah-ubah secara sinusiodal. Gelombang elektromagnetik berkorelasi juga
dengan frekuensi (f) yang ditentukan oleh frekuensi dari sumber tegangan.
Sehingga rambatan gelombang elektromagnetik akan merambat dengan frekuensi yang
sama dengan muatan. Dari cara ini maka gelombang elektromagnetik dapat
terbentuk.
Dari paparan diatas, benar Ka’bah menghasilkan gelombang
elektromagnetik? dan apakah benar hajar ‘aswad merupakan superkonduktor sebagai
medium pemercepat mustajabnya do’a? Temukan jawaban di artikel selanjutnya :)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar